Menggadang-gadang Jokowi for RI-1
Fenomena Jokowi yang terus menerus menarik pemberitaan media menjadi sinyal positif bagi pria asli Solo ini jika ingin maju menjadi presiden Republik Indonesia. Hampir tiap hari berita mengenai Jokowi menjadi trending topic di berbagai surat kabar, bahkan mampu mengalahkan berita mengenai orang nomor 1 di negeri ini.Selain bermodalkan dukungan dari media, keberhasilan Jokowi dalam mengemban tampuk pemerintahan baik itu ketika di Solo maupun saat ini di DKI Jakarta juga memegang peranan sangat penting. Kemampuannya dalam menggalang kekuatan seluruh unsur masyarakat untuk mewujudkan visi-misinya diatas rata-rata pemimpin lainnya.
Direktur Riset Charta Politica Indonesia, Yunarto Wijaya, mengatakan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi memiliki kans terbesar
memenangi kursi RI 1 pada pemilihan presiden 2014.
"Trennya paling baik saat ini. Kalau tidak ada perubahan cukup besar, Jokowi tidak terbendung," kata Yunarto Wijaya, Senin, 26 Agustus 2013. Meski begitu, Yunarto membenarkan keputusan pencalonan itu sangat bergantung pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Tempo, 27/8).
Sejumlah pengamat politik menilai Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo punya modal terbesar untuk memenangi kursi RI 1.
"Dia tidak hanya didukung PDI Perjuangan, tapi juga lintas partai. Dia juga didukung mereka yang berada di luar Jawa," kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, Selasa, 27 Agustus 2013. (Tempo, 27/8)
Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Kuskrido Ambardi, menganggap Jokowi paling disukai oleh publik. Dodi menilai masyarakat suka dengan kepolosan Jokowi, termasuk tak mengutamakan protokoler dan tak antipati terhadap kelompok masyarakat tertentu. "Itu modal yang melekat di Jokowi untuk maju jadi capres," katanya.
Adapun Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, menilai elektabilitas Jokowi menjadi modal terbesarnya untuk maju sebagai calon presiden. Hasil survei berbagai lembaga bahkan menempatkan Jokowi pada posisi teratas, mengungguli Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (Tempo, 27/8)
"Trennya paling baik saat ini. Kalau tidak ada perubahan cukup besar, Jokowi tidak terbendung," kata Yunarto Wijaya, Senin, 26 Agustus 2013. Meski begitu, Yunarto membenarkan keputusan pencalonan itu sangat bergantung pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Tempo, 27/8).
Sejumlah pengamat politik menilai Gubernur DKI Jakarta Joko "Jokowi" Widodo punya modal terbesar untuk memenangi kursi RI 1.
"Dia tidak hanya didukung PDI Perjuangan, tapi juga lintas partai. Dia juga didukung mereka yang berada di luar Jawa," kata pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Ari Dwipayana, Selasa, 27 Agustus 2013. (Tempo, 27/8)
Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Kuskrido Ambardi, menganggap Jokowi paling disukai oleh publik. Dodi menilai masyarakat suka dengan kepolosan Jokowi, termasuk tak mengutamakan protokoler dan tak antipati terhadap kelompok masyarakat tertentu. "Itu modal yang melekat di Jokowi untuk maju jadi capres," katanya.
Adapun Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, menilai elektabilitas Jokowi menjadi modal terbesarnya untuk maju sebagai calon presiden. Hasil survei berbagai lembaga bahkan menempatkan Jokowi pada posisi teratas, mengungguli Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (Tempo, 27/8)
09.56 | 2
komentar